Interpretasi Tes Psikologi

Minggu, 22 Juni 2014


Tes psikologi atau psikotes adalah bidang yang ditandai dengan penggunaan sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis, seperti fungsi kognitif dan emosional, tentang individu tertentu. Istilah teknis untuk ilmu di balik tes psikologis psikometri. Dengan sampel perilaku, satu berarti pengamatan dari tugas melakukan individu yang biasanya telah ditentukan sebelumnya, yang sering berarti nilai pada ujian. Respon ini sering dikompilasi ke dalam tabel statistik yang memungkinkan evaluator untuk membandingkan perilaku individu yang diuji terhadap tanggapan kelompok norma.

Psikotes menggunakan media grafis (gambar)

Dalam psikotes ini kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai dari gambar yang dibuatnya. Yang termasuk dalam kategori psikotes grafis ini adalah Tes Wartegg, Tes DAP (Draw A Person), Tes Baum Tree dan Tes HTP (House Tree Person).


Psikotes menggunakan kuesioner

Dalam psikotes ini kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang dinilai berdasarkan jawaban-jawabannya terhadap sejumlah soal yang diberikan kepadanya. Yang termasuk dalam kategori psikotes ini adalah Tes Army Alpha, Tes Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes Ketelitian, Tes Kode dan Ingatan, Tes TPA (Kuantitatif, Logika, Verbal & Spasial), Tes MAPP, Tes Motivasi Kepemimpinan, Tes Motivasi, Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes Kerjasama dan Tes Potensi Sukses.


Psikotes Wawancara

Psikotes wawancara (interview) adalah psikotes yang menilai kemampuan, karakter dan kepribadian seseorang berdasarkan jawaban-jawabannya terhadap pertanyaan yang diajukan secara lisan melalui tatap muka langsung dengan penguji.
PRINSIP TES PSIKOLOGI

1.    Standardisasi
Semua prosedur dan langkah-langkah harus dilakukan dengan konsistensi dan di bawah lingkungan yang sama untuk mencapai kinerja pengujian yang sama dari orang-orang yang diuji.
2.    Objektivitas
Scoring bebas dari penilaian subjektif atau bias didasarkan pada kenyataan bahwa hasil yang sama diperoleh pada tes dari semua orang.
3.    Uji Norma
Rata-rata tes dalam sekelompok besar orang di mana kinerja satu individu dapat dibandingkan dengan hasil orang lain dengan mendirikan titik perbandingan atau kerangka acuan.
4.    Keandalan
Mendapatkan hasil yang sama setelah beberapa pengujian.
5.    Validitas
Jenis tes yang diberikan harus mengukur apa yang dimaksudkan untuk mengukur Skor.

Dalam journal of personality assessment, oleh Gregory J. Meyer dan John E. Kurtz, pada dasarnya terdapat dua macam jenis tes dalam psikologi. Kedua tes tersebut yaitu tes mengungkap aspek kognitif dan aspek kepribadian. Tes kepribadian itu sendiri dibagi menjadi dua bagian, tes objektif dan proyektif.
Dalam tes-tes kepribadian dengan pendekatan proyektif, individu memberikan respon pada stimulus yang tidak terstruktur dan ambigu, dimana hal ini berbeda dengan tes objektif yang memuat beberapa pertanyaan berstruktur. Sehingga diharapkan dengan menggunakan tes proyektif, individu secara tidak sadar akan mengungkap dan menggambarkan struktur dan dinamika kepribadiannya.
Teknik proyektif yang banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh ahli psikologi lainnya yaitu tes Rorschach, Thematic Apperception Test (TAT), Children’s Apperception Test (CAT), tes Draw-A-Person (DAP), tes Make-A-Picture Story (MAPS), Michigan Picture Story Test, dan Sentence Completion Test. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tes-tes tersebut:
Thematic Apperception Test (TAT)
TAT adalah yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan subjek yang harus menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera. Subjek diminta untuk mengatakan sebagai sebuah cerita yang dramatis.

Children’s Apperception Test (CAT)
Bentuk lain dari TAT adalah CAT (Children’s Apperception Test), yang digunakan untuk anak anak. CAT menampilkan sepuluh gambar binatang dalam konteks sosial manusia seperti memainkan game atau tidur di tempat tidur. Pada saat ini, versi ini dikenal sebagai CAT atau CAT-A (gambar binatang).

Michigan Picture Story Test (MPST)
Tes ini hampir sama dengan kedua tes diatas dan terdiri dari material yang menggambarkan anak-anak dalam hubungannya dengan orang tua, polisi, dan figur otoriter lainnya, juga teman-teman. Tes ini sangat bermanfaat dalam melihat struktur dari sikap anak-anak terhadap orang dewasa dan teman-teman sekaligus mengevaluasi masalah yang mungkin timbul.

Make-A-Picture Story (MAPS)
Tes ini juga hampir sama dengan MPST dalam interpretasi dan tujuan yang dimiliki. Perbedaannya, individu boleh memilih karakter yang ada untuk membuat sebuah cerita berdasarkan situasi yang ada.
Figure Drawing
Mungkin sebagian dari kita pernah melakukan tes ini. Dalam tes ini, kemampuan menggambar bukanlah faktor utama. Salah satu bentuk tesnya adalah Draw-A-Person (DAP), dimana individu diminta untuk menggambar seorang lelaki dan perempuan menggunakan pensil dan kertas.

Incomplete Sentence Test
Dalam metode proyektif ini, terdiri dari sejumlah kalimat tidak lengkap yang disajikan untuk dilengkapi. Biasanya bukan merupakan tes standar dan tidak diperlakukan secara kuantitatif. Penting sebagai bahan pertimbangan dalam situasi klinis yang memiliki asumsi bahwa respon individu terhadap stimulus yang ambigu merupakan proyeksi dari hal-hal yang ada dalam ketidaksadaran. Respon yang diberikan subjek dapat memberikan gambaran area konflik, termasuk juga kelebihan dan kekurangan dari kepribadian subjek.

Competency Screening Test
Diberikan kepada individu yang menjadi terdakwa untuk mempelajari interscorer kehandalan dan validitas prediktif tentang status mental atau inteligensi individu terkait dengan kasus individu yang sedang terjadi. Tes juga secara signifikan membedakan antara individu yang dikategorikan oleh praktisi sebagai tidak berkompetensi secara mental dan yang dikategorikan sebagai kompeten dalam sidang kasus yang dijalani.

Rorschach Test
The Rorschach test juga dikenal sebagai tes inkblot Rorschach atau sekadar tes Inkblot adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional. Telah digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama dalam kasus-kasus di mana pasien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka. Tes ini mengambil namadari penciptanya yaitu psikolog dari Swiss, Hermann Rorschach.



http://www.tespsikologi.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tes_psikologi

0 komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.